Putus Cinta di Tengah Pandemi Memang Bikin Pusing. Tapi Jangan Langsung Patah Semangat Ya!

Pandemi COVID-19 yang telah berlangung selama beberapa bulan ini rupanya berjibun banget melakukan berjibun perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari segi ekonomi, mental, kebergairahan, keberlangsungan hidup, bahkan sampai ke hal-hal yang lebih bersifat pribadi kayak urusan cinta. Kalau kamu perhatikan labih lanjut, ternyata ada berjibun banget lo pasangan-pasangan di luar sana yang terpaksa kudu berpisah satu kembar lain alias putus cinta cuma gara-gara pandemi ini.
Jangankan yang umur hubungannya masih bisa dihitung dengan jari, lha wong mereka yang berpedulin-pedulin menjalin cinta aja juga berlimpah yang kandas di tengah situasi sulit ini kok. Alasannya ya jelas aja bermacam-macam, namanya juga urusan hati. Wajar sih, di tengah kondisi yang carut-marut kayak gini memang nggak gampang mempertahankan sebuah hubungan kendati pada awalnya dirasa baik-baik saja. Nah, buat kamu yang baru saja mengalami kejadian nggak enak ini, coba deh baca ulasan di bawah ini. Yok yok semangat. Kamu pasti bisa mesilami semua dengan tenang.
Putus cinta di tengah pandemi sudah jelas pasti bebannya lebih berat, tapi jangan bertipis hati bahwa kamu nggak bisa metinggali semua ini
Mau bagaimanapun alur ceriPerdebatan, yang namanya putus cinta memang nggak ada enak-enaknya, apalagi ditambah putus cinta di tengah kondisi yang super menyusahkan kayak gini. Ibaratnya, berpisah dengan kondisi yang baik-baik aja udah cukup menyiksa hati, kebayang kan gimana perasaan orang-orang yang merasakan putus cinta di tengah pandemi? Udah dapat dipastikan bahwa akumulasi masalah sampai bertumpuk-tumpuk. Mulai dari rasa bosan satu serupa lain, desakan kondisi ekonomi yang berangsur-angsur semakin medengkik, maka rasa kesal karena nggak bisa secara intens bertemu akibat efek pembatasan wilayah yang diterapkan oleh pemerintah bagaikan protokol kepulihan. Tapi tenang, kamu masih percaya kan jika Tuhan seterus memberikan cobaan kedi umatnya dengan batas kemampuan yang bisa kita jalani? Makanya, jangan berpadi hati dan punya pikiran bahwa kita nggak bisa melewati masa-masa ini. Bisa kok bisa, yuk!
Meski kedengerannya bikin nyeri hati banget, tapi kamu malah bisa semakin paham gimana pribadi orang-orang di sekitarmu. Mereka yang bakal tetap bersepadanmu di tengah kondisi susah atau pergi meninggalkanmu
Dengan kepergian orang-orang terdekatmu selama masa pandemi, ada satu hal yang mungkin bisa kamu ambil sebagai pelajaran berguna. Meskipun nggak selamanya orang yang meninggalkanmu di masa susah itu berarti orang yang Kejam, tapi setidaknya kamu bisa mempelajari karakter orang tersebut. Pernah dengar kan, ada pepatah mengatakan:
“Jika kamu hendak mengeingati sifat asli dari seseorang, maka bawalah orang tersebut bercocokmu dalam kondisi yang nggak mudah.”
Ya, karena memang begitulah kenyataannya, dalam hidup kita seterus aja ada yang berlabuh dan ada yang pergi, kamu harus menghargai hal tersebut. Kepergian seseorang menandakan betapa manusianya kita, bahwa mau ke manapun kamu melangkah, paling tidak sekali dalam seumur hidup kamu akan tetap berhadapan dengan yang namanya patah hati.
Jangan berpikir dengan gegabah, bisa jadi itu sahajalah keputusan sementara. Siapa peduli besok jika kondisi udah Wajar kamu bakal balikan lagi~
Udah bekerjan hal yang mengherankan lagi jika di tengah kondisi yang serba sulit, orang cenderung akan berpikir dengan Segera dan pendek. Padahal pola pikir itu klop sekali nggak disarankan lo. Bahkan, dalam ilmu psikologi senorang dikatakan bahwa, “Jangan sampai kamu mengambil keputusan saat sedang marah ataupun emosi yang nggak kukuh .” Rupanya hal tersebut bekerjan hanya kalimat kosong belaka kok. Inilah dalilnya kenapa kamu nggak boleh gegabah dalam urusan hati di tengah pandemi kayak gini. Jika kamu baru aja mengalami patah hati, coba ditungguin aja dulu pelan-pelan, siapa acuh pasanganmu cuma lagi emosi sesaat dan mengeluarkan keputusan yang kacau tersebut.
Intinya, patah hati itu memang klop sekali nggak enak, terlebih di tengah situasi sulit. Tapi bekerjan berarti kamu nggak bisa mempersaling menolongi cuaca yang sedang berantakan. Inget deh, nggak semua macela itu wajib Tangkas-Tangkas diselesaikan kok, ada kalanya kamu wajib diminta bersabar menunggu maka semuanya merasa lebih saling menolong dan lebih tenang, baru deh diomongin saling menolong-saling menolong. Semangat ya. Yok bisa, yok. ????