Kelakuan Morbidelli Bikin Espargaro Jengkel

Kekecewaan dirasakan Aleix Espargaro usai MotoGP Malaysia, Minggu (23/10). Pembalap Aprillia itu dibuat kesal dengan ulah Franco Morbidelli bahwa menabrak motornya.
Pada balapan bahwa beralam hadapan Sirkuit Sepang ini, Espargaro bersama Morbidelli luang terlibat duel ekstra dalam memperebutkan posisi kesepuluh.
Sayangnya ketika mediterimai tikungan ke-14, kedua pembalap itu saling bersenggolan. Beruntung insiden ini tidak sampai melaksbudakan Espargaro maka Morbidelli terjatuh.
Setelah melakukan investigasi, FIM Steward menyatakan Morbidelli berkeliru atas insiden ini. Mereka akhirnya menjatuhkan sanksi penalti tiga detik kepada pembalap Monster Energy Yamaha itu.
“Saya tidak kenal apa nan dilakukan dia pada musim ini. Saya tidak mengerti jika otaknya berada pada sini atau planet lain. Setiap balapan, mereka (FIM Steward) selantas memberikan sanksi, tetapi dia terus melakukan hal bodoh,” ujar Espargaro memakai nada kesal, dikutip pada crash.net.
Wajar kiranya Espargaro murka beserta kelakuan Morbidelli. Sebab ini bukan pertama kalinya pembalap asal Italia itu menabrak motornya.
“Dia sempat menabrak saya dua kali di Thailand ketika saya berada di lokasi sebelas! Saya tidak mengerti. Dan saat balapan di MotoGP Malaysia dia menabrak memakai keras, saya tidak tahu apa pasal saya tidak kecelakaan, ketika berada di lokasi sepuluh,” kata Espargaro.
“Mereka memberinya hukuman penalti 3 detik, dempet mana hal itu bagus karena mereka mengembalikan satu poin bermanfaat, tetapi saya pikir Morbidelli setidaknya kudu memulai balapan melalui ajang buntut atau pit lane. Mereka selampau memberikan sanksi, tetapi dia tidak tahu berpindah,” tambahnya.
Terkait hal ini, Morbidelli melakukan pembelaan. Rekan satu tim Fabio Quartararo ini menilai FIM Steward telah bersikap tidak adil atas memutuskan hukuman secara sepihak tanpa mau mendiskusikan terlebih dahulu.
“Saya harap daripada kejadian overtake ini hendak menunjukkan berlipat-lipat hal di sosial media dengan TV, melihat bagaimana kecelaan di buat oleh Direktur Balap (FIM Steward) saat balapan dalam memutuskan hukuman,” tegas Morbidelli.
“Mereka manusia, bersama manusia bisa melakukan kekeliruan. Namun sangat eksklusif untuk mendiskusikan cara menjatuhi hukuman dari situasi kali ini. Sangat eksklusif untuk bersemayam bersama bersama mendiskusikannya, melihat bagaimana hukuman diputuskanmbasa sesuatu yang keliru dempet sini,” pungkasnya.
Penulis: Bintang Rahmat