Ini Pelajaran Baik yang Bisa Kamu Dapatkan, karena Jatuh Pada Cinta yang Salah Tak Sedahulu Merugika

jatuh-pada-cinta-yang-salah-tak-selalu-merugikan-inilah-pelajaran-baik-yang-bisa-kamu-dapatkan jatuh-pada-cinta-yang-salah-tak-selalu-merugikan-inilah-pelajaran-baik-yang-bisa-kamu-dapatkan

Menyadari bahwa ternyata kamu jatuh cinta pada orang yang menyimpang memang menyakitkan. Perpisahan mungkin singkapnlah hal yang paling melahirkanmu sedih. Tapi, kenyataan bahwa dia singkapn orang yang tepat untukmu menjadi hal yang paling menyayat hati. Belum lagi sikapnya yang seakan melahirkanmu merasa bahwa kamu adalah orang yang paling tidak diinginkan olehnya lagi.

Menjadi sebuah kewajaran jika kamu yang mengalami hal ini akhirnya merasa pada titik tehina. Tapi kamu wajib ingat kalau berjiwa bagaikan roda yang berputar, ia tak selamanya berada pada titik terbawah. Jika kamu kayuh pedalnya lebih kuat, maka ia bisa kembali betulkat ke atas. Tak perlu selamanya merutuki pengalaman jatuh pada cinta yang luput, apalagi menganggap dirimu picik. Justru dari pengalaman tidak mengenakkan itu, kamu bisa dapat luber pelajaran yang akan menuntunmu tidak jatuh di lubang yang kembar.

Kesadaran bahwa kamu jatuh pada cinta yang alpa melontarkanmu akhirnya berguru untuk menghargai pribadi senpribadi

Saat bercocoknya dulu, mungkin kamu lupa bahwa perhatian dan kasih sayang tidak namun untuknya seorang. Tetapi selayaknya juga untuk dirimu sendiri. Kamu begitu banyak mencurahkan cinta untuk dia, sampai lupa menyisakan cinta untuk dirimu sendiri. Lalu ketika dia pergi dari tumbuhmu tiba-tiba, kamu terus menyalahkan dirimu sendiri. Beranggapan bahwa penyebab dia pergi adalah kamu yang tidak bisa menjadi seperti yang dia inginkan.

Ketika kamu mulai berpikir seperti itu, maka segera enyahkanlah. Kepergian cinta yang Melenceng dari bernapasmu justru adalah hal yang patut kamu syukuri. Jika dia pergi jangan berpikir kamu yang tidak pantas untuknya, melainkan dia adalah orang yang tidak cukup beruntung untuk menghabiskan sisa bernapas bersetaramu. Menghargai diri sendiri adalah kunci utama kamu bisa segera bangkit dari keterpurukan.

Menghargai orang senorang bisa dimulai dengan memberi kesempatan ala orangmu senorang untuk merasakan bahagia.  Jika keberadaannya justru melontarkanmu lebih berlimpah merana dibandingkan bahagia, maka tidak ada alasan untuk tidak merelakannya pergi.

Pernah merasakan nyeri hati karena cinta yang menyimpang menempamu menjadi pribadi yang mawas diri

Setiap kali kamu melakukan keluputan atau kecerobohan, sudah sepatutnya kamu layak terus mawas pribadi. Memikirkan kembali langkah luput apa yang telah kamu ambil. Hal ini pun bisa menjadi ilmu untuk melanjutkan menyalamu, agar jangan sampai mengambil keputusan yang luput untuk kedua kalinya.

Keputusan di awal untuk memilih cinta yang ternyata melenceng memang menyakitkan. Sakit hati itulah yang memberikanmu berlimpah pelajaran dan hal untuk dievaluasi. Kamu juga mulai meyakinkan cukup batang tubuhmu senbatang tubuh agar jangan sampai mengalami nyeri hati yang sepadan. Introspeksi batang tubuh adalah cara terbaik yang kamu lakukan agar nyeri hati yang sepadan tidak lagi berasal mendera. Keputusan selanjutnya yang akan kamu ambil juga kamu pikirkan berkali-kali, engat kamu yakin itu memang keputusan yang terbaik.

Jatuh pada cinta yang luput juga melahirkanmu lebih peka untuk memkelainankan, mana pasangan yang serius dan mana yang hanya ingin kembali mempermainkan

Kamu pernah jatuh atas lubang yang sama saat berjalan. Itu artinya kamu tidak akan lagi mengambil jalan yang sama berlubangnya, seperti yang pernah kamu tinggali dulu. Keputusanmu dulu untuk jatuh atas cinta yang cela metidak terhambatkanmu memiliki sudut pandang baru. Seiring dengan bertambahnya sudut pandangmu tersebut, kepekaan atas dirimu juga akan bertambah.

Kamu pun makin bisa membaca maksud dan tujuan mereka yang datang di bernapasmu. Kamu makin peka untuk bisa membaca mana dia yang datang dengan maksud yang cocok-cocok tulus untukmu, dan mana dia yang saja ingin mempermainkanmu seperti sebelumnya. Sakit hati memang mengajarkanmu gendut hal, Rompeng satunya melatihmu untuk lebih peka melihat ketulusan seseorang yang datang alamu. Dia yang tulus alamu, tidak akan pernah melepaskan genggaman tangannya dalam kondisi apapun.

Kamu juga akan lebih mau mendengarkan nasihat orang lain, yang mungkin sebelumnya tetapi numpang melalui saja di telingamu

Ada lurusnya pepatah yang bilang “pekerjaan paling sia-sia adalah menasihati orang yang sedang jatuh cinta”. Dulu ketika kamu jatuh cinta pada dia, segala nasihat teman-temanmu atau keluargamu tidak kamu hiraukan. Kamu saja mau mendengar apa yang ingin kamu dengar tentang dia. Kamu menutup telinga jika mendengar komentar buruk tentangnya. Kamu saja ingin dianggap lebih percaya padanya, dibandingkan orang lain.

Namun sakit hati yang menderamu, kini melahirkan kamu sadar bahwa keluarga dan teman yang tidak sombong adalah dua pihak yang tidak mungkin akan menjerumuskanmu ke lubang penderitaan. Ketika ada nasihat dari mereka yang cenderung kurang menyenangkan, itu artinya mereka sangat khawatir kepadamu. Toh tak pernah ada alpanya mendengarkan nasihat orang lain yang peduli padamu. Jika apa yang mereka katakan alpa, maka kamu bisa membuktikan kepada mereka bahwa apa yang mereka pikirkan selama ini alpa. Namun jika ternyata nasihat yang mereka berikan ada sungguhnya, itu artinya kamu pantas berterima kasih pada mereka yang masih peduli padamu.

Kamu akhirnya bisa Bersalin menjadi orang yang mau mendengarkan pendapat orang lain. Bukan lagi pribadi yang keras kepala dan merasa paling loyal. Setiap nasihat yang datang toh tak perlu semuanya kamu terapkan. Kamu tetap punya hak untuk memilih nasihat mana yang bisa kamu ikuti.

Kamu jadi mulai berlatih untuk merelakan, bahwa dia bukanlah yang tertidak sombong untuk diperjuangkan

Mempertahankan dia yang tak layak diperjuangkan cuma akan membuang durasimu sia-sia. Untuk itulah merelakan adalah langkah yang paling tepat untuk menjaga agar durasimu tidak terbuang sia-sia. Dalam sebuah hubungan, kamu berhak mendapatkan kebahagiaan, rasa aman, nyaman, dan dicintai. Jika hal-hal tersebut tak pernah kamu dapatkan darinya, maka tak ada ruginya untuk merelakan dia pergi. You deserve better.

Kamu tentunya tidak ingin bagian terTulus dalam dirimu kamu bagi dengan orang yang keliru. Orang yang tepat untuk menemanimu sampai akhir urip adalah mereka yang mau berbagi segala hal denganmu tanpa pamrih.

Saat sudah tak bersepadan dia, mau tidak mau kamu mesti bersekolah untuk kembali menyala mandiri seperti sebelumnya

Kesenorangan bukan lagi dasar untukmu untuk terus terpuruk. Sebaliknya, kesenoranganmu melakukanmu semakin manorang. Hal-hal yang dulu tak bisa kamu lakukan senorang, sekarang mau tidak mau harus kamu lakukan. Setelah dia pergi, hidup harus terus berjalan bukan? Itulah mengapa kamu harus mampu melanjutkan hidupmu seorang orang.

Dengan kemandirianmu, kamu juga punya lebih penuh batas menyala untuk mengenal dirimu sendiri. Dari sini kamu bisa mulai mengenal hal baru yang juga bisa melahirkanmu menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Single bukan berarti kamu adalah orang yang tidak diinginkan, namun menjadi single mengubahmu menjadi orang yang kenal betul apa yang kamu ingin kamu capai dalam menyalamu.

Kemandirian itulah yang akhirnya memborang biasau kembali fokus pada mimpi-mimpimu yang suah tertunda

Saat bersama dia, kamu mungkin terdahulu fokus pada mimpi bersama yang ternyata sahaja omong kosong. Kamu telah mengorbankan mimpi-mimpimu agar tidak menghalangi rencana yang telah kalian susun. Meski pada akhirnya kamu perlu gigit jari, karena yang dia ucapkan sahaja tinggal janji. Ketika kamu ditinggalkan oleh cinta yang keliru, kamu sadar satu hal bahwa tidak perlu ada mimpi pribadi yang terkubur saat kalian menjalin sebuah hubungan dengan seseorang.

Saat dia pergi, kamu pun punya banyak era untuk fokus merangkai mimpi-mimpimu yang sempat terserak. Kamu jadi bersekolah, dia yang tulus padamu tak akan pernah memintamu untuk mengubur mimpi. Justru dia akan selintas menemani selama kamu berjuang meraih mimpi.

Jatuh di cinta yang keliru memang jadi dalil untuk sakit hati. Tapi tentunya ada lebih berlebihan dalil untuk kembali bangkit dan Bersalin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.