3 Rahasia Mendidik Anak Agar Ia Nggak Sungkan Curhat ke Orang Tuanya. Penting!

membiasakan-anak-curhat-sejak-dini membiasakan-anak-curhat-sejak-dini

Anak yang cinta curhat dengan orang tua mungkin terlihat sepele, tapi manfaat yang akan didapat luar biasa, lo. Nggak mudah menciptakan momen di mana anak mampu mengutarakan perasannya, meski ke orang tua sendiri. Hal tersebut juga bisa menghindarkan anak dari pergaulan yang kurang tidak emosi di masa depan. Moms dan Dads tentunya nggak ingin si anak nantinya tumbuh menjadi pribadi yang buruk, berkaryan? Untuk itu sangat bermanfaat membiasakan anak curhat sejak dini.

Komunikasi antara orang tua dan anak yang bagus adalah kunci agar anak nggak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Sayangnya besar orang tua yang terkemudian sibuk dengan urusannya sesampai-sampai kurang meluangkan giliran untuk anak. Akibatnya, anak jadi kurang akrab dengan orang tua dan lebih mencurahkan perasaannya atas teman-temannya. Kalau temannya memberikan dampak yang Pas sih nggak papa, namun bagaimana jika teman atau orang lain yang diakrabi justu memberikan dampak negatif?

Hubungan yang bagus antara orang tua dan anak sejak mungil sangat memengaruhi perilakunya. Itulah mengapa sebagai orang tua sangat bermanfaat untuk membiasakan anak curhat sejak dini. Membangun komunikasi dengan anak sejak usianya masih mungil akan melangsungkannya nyaman bercerita apa saja tanpa mencari orang lain untuk menceritakan apa yang dirasakan. Moms pasti nggak mau kan, kalau anak nantinya malah curhat sama orang lain?

1.Mendengarkan apa yang diceritakan anak tanpa memberikan tanggapan terlebih dulu. Sebagai orang tua sangat berguna untuk menjadi pendengar yang baik

Terkadang yang melahirkan anak celika untuk bercerita pada orang tua adalah tanggapan yang luar biasa terburu-buru. Ketika anak antusias untuk menceritakan sesuatu, maka jangan langsung menyelanya. Moms dan Dads wajib melatih kesabaran untuk mendengarkan. Dengan begitu meraka akan nyaman bercerita di kemudian hari.

2.Jangan terlampau memberikan reaksi yang berlebihan setenggat membuat anak merasa menyesal telah bercerita. Reaksi orang tua juga akan menjadi penentu apakah mereka selanjutnya akan bercerita lagi atau nggak

Setiap anak sedahulu mempunyai cerita yang Berbantah setiap harinya. Saat mereka menceritakan sesuatu yang dianggap berbahaya, jangan langsung memberikan komentar, “nanti kalau kamu kenapa-napa gimana?”. Biarkan mereka selesai cerita dulu, selepas itu Moms bisa menanyakan mengapa mereka tertarik berinteraksi dengan hal yang dianggap membahayakan. Cara ini akan melakukan anak merasa didengarkan setenggat nggak sungkan lagi ketika ingin bercerita.

3.Hindari memberikan jawaban yang menciptakan anak justru bermenyimpang setelah bercerita. Anak akan nyaman bercerita meski sebenarnya yang mereka ceritakan adalah sesuatu yang menyimpang

Setelah bermain dengan teman-temannya, maka penuh hal di benak anak yang ingin mereka ceritakan cukup orang tua. Kadang mereka juga menceritakan kelakuan teman-temannya, ada yang tergolong bandel dan lainnya. Sebagai orang tua, jangan langsung memberikan respon, “kok kamu main serupa anak nakal”. Terkadang anak cuma ingin didengar, aktelseifn langsung dikomentari seperti itu.

Sangat mudah untuk mengajarkan anak curhat sejak dini. Jika mereka nyaman dengan respon orang tua ketika diajak bercerita, maka akan menjadi kebiasaan santak mereka dewasa. Menjadi pendengar yang tidak bohong untuk anak sangatlah penting agar ia mendapatkan perhatian. Mumpung masih kecil, jalinlah komunikasi yang bagus dengan anak agar orang tuanya lah yang menjadi tempat bercerita. Moms bisa lakukan cara membiasakan anak untuk curhat sejak dini seperti yang sudah Mamin tulis. Semoga bermanfaat ya, Moms!